Wednesday, September 7, 2016
KERJA AHOK YANG LINTAS DIMENSI
KERJA AHOK YANG
LINTAS DIMENSI
Ketika abang gw datang dari Bali dan ziarah ke makam ayah, dia bertanya sama gw, "Dek, makam aman ya? Udah diperpanjang?"
Gw dengan santai menjawab, "Sudah, sampai 2021." Dan kakak gw pun tercengang, "Keren lu, lagi banyak duit?". Gw pun ikutan heran, "banyak duit gimane? Wong cuma 300 rebu!"
Kakak gw pun berkata, "wah, berarti dulu gw kena tipu ya, periode sebelum ini, makam perpanjangannya 1 jeti. Sekarang cuma 300 rebu yak? Jadi 3 periode sampe 2021 lu bayar sejuta kurang 100 rebu? Anyiiinggg!" Gw pun tambah nyengir, "laah, 300 rebu teh 3 periode. 100rb per 1 periodenya"
Dan kakak gw pun cengok. Kalo pake duit 1 jeti, bisa 9 periode tuh bayar retribusi pemakaman, alias, 27 tahun ke depan makam bokap amaaaann!
Tuh, kurang apa coba Koh Ahok? Yang idup diurusin, yang sudah meninggal pun tetap dipikirkan "rumahnya". Tidak perlu mahal-malah, toh hanya sebidang tanah 2x1 M. Mosok sampai 1 juta?
Dulu, Rp 1 juta itu entah berapa yang sebenarnya masuk kas Pemda, karena buktinya pun cuma kuitansi tidak berkop yang bisa dibuang sembarangan. Uangnya diserahkan ke tangan si penerima. Sekarang? Kagak pake dah sempal-sempalan masuk telapak tangan begitu. Uang dibayar per transfer melalui Bank DKI.
Jadi kepo deh, berapa banyak tuh makam bertebaran di muka bumi Jakarta? Dan kalau sebenarnya 1 periode 3 tahun itu sebenarnya hanya perlu biaya Rp.100rb, maka Rp. 900 rb kali lah dengan banyaknya makam di Jakarta. Masuk ke mana? Meneketehe!
Gilak kan, orang mati aja masih kudu bayar jatah preman! Digentayangin aja lu, baru tau rasa!
Untungggg, sekarang ada Koh Ahok! Para arwah itu mesti sekarang sangat berbahagia. Mereka tidak khawatir lagi para ahli warisnya terpaksa jual ini itu untuk bayar pemakaman. Dan mereka tidak kuatir "tempat tinggal mereka" digusur paksa karena tidak mampu bayar.
Mereka pasti akan kontak langsung ke Tuhan, dan meminta, semoga Koh Ahok tetap menjadi pelayan warga Jakarta, baik yang hidup dan sudah wafat.
#kinerjaAhok
#transparencyisamust
https://m.facebook.com/story.php...
Anda Perlu Tahu� Inilah 5 Kelompok yang Paling Takut Jika Ahok Terpilih Kembali Jadi Gubernur DKI
Anda Perlu Tahu� Inilah 5 Kelompok yang Paling Takut Jika Ahok Terpilih Kembali Jadi Gubernur DKI
Walau Pilkada DKI Jakarta baru akan diselenggarakan tahun depan, 2017, namun gemanya sudah ke mana-mana, dan melalui jaringan internet, gema tersebut mendunia, termasuk ke Rusia.
Itulah kondisi dunia saat ini, dunia seakan sudah dilipat sedemikian rupa, sehingga hanya dalam hitungan menit, sebuah berita atau kejadian menyebar ke seantero dunia, luar biasa. Dan salah satunya yang sedang ramai di Indonesia, ya pilkada ini, kebetulan yang menjadi focus sentral adalah Ahok orang nomor satu di DKI Jakarta, yang sepak terjangnya menimbulkan pro dan kontra.
Terlepas dari semua itu, ada hal yang menarik yang menjadi perhatian kita bersama, terlepas dari pro dan kontra, adalah sang tokoh pertama di DKI Jakarta, Ahok, yang gelagatnya akan mencalonkan dirinya kembali ke kancah perang tanding di Pilkada 2017 mendatang. Maka dunia dalam beritapun menjadi ramai, terjadi dua kubu yang saling berhadapan, yang pro pada Ahok membentuk temannya Ahok, entah ikhlas atau tidak saya tak tahu, jangan-jangan seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 lalu, banyak yang menyatakan sukarelawannya Jokowi, namun saat Jokowi menang, sang sukarelawan ternyata banyak yang menagih pada Jokowi, entah itu jabatan menteri atau jabatan lainnya, akh rupanya mereka bergerak menjadi sukarelawan Jokowi seperti kata pepatah� ada udang di balik batu� atau seperti pepatah dari Barat sana� tak ada makan siang gratis�.
Kekhawatiran ini perlu menjadi perhatian Ahok juga, jangan-jangan temannya Ahok yang mulai bergerak mengumpulkan tanda tangan/KTP agar mendukung Ahok, ada maunya, tentu saja jabatan atau proyek apa gitu, ini hanya kwatir saja, sukur-sukur sih mereka memang ikhlas menjadi teman Ahok, benar atau tidaknya saya tak tahu. Lalu bagaimana peluang Ahok untuk mencapai kemenangan pada Pilkada tersebut, ternyata inipun banyak yang beda pendapat juga, ada yang bilang Ahok akan menang telak, ada juga yang bilang Ahok kalah, tapi tidak telak.
Ya wajar saja, namanya juga perkiraan, bisa benar, bisa juga salah, loh yang pakai survey saja dengan data-data yang katanya ilmiah, dan margin errornya hanya sekitar 1-2 persen saja, namun ketika perhitungan pada Pilpres 2014 lalu, hasil lembaga-lembaga survey ternyata �nol besar�, buktinya PKS atau partai Islam lainnya, yang katanya akan hancur lebur alias tak ada yang milih pada Pilpres dan Pileg 2014, karena tokohnya ada yang korupsi, terbantahkan. PKS tetap masuk ke partai besar, walau tak sampai 3 besar. Nah kalau hasil survey saja, bisa berbalik 180 derajat, apa lagi kalau hanya dalam bentuk perkiraan dan analisa dari � gunung�, ya maklum saja.
Kembali ke Ahok, rupanya Ahok punya target lain sesudah menjadi Gubernur DKI, yaitu Presiden RI, entah menjadi Presiden yang ke 8, 9 atau ke 10 itu tak penting, yang penting target Ahok tercapai dan itu tak dikatakan dengan sembunyi, Ahok yang memang berjiwa terbuka, apa saja langsung di keluarkan, gayanya yang ceplas ceplos, tak mengurangi kenirjanya yang bagus, berani, tegas, dan tak kenal kompromi, untuk hal-hal yang memang menjadi perhatianya dalam membangun DKI Jakarta yang lebi baik. Namun rupanya banyak juga yang �kebakaran jenggot� atau terusik dengan gaya Ahok dalam memimpin Jakarta, dan saat Ahok akan ikut Pilkada lagi, banyak pula yang �gerah�, siapa mereka? Mari kita lihat sepintas lalu saja, dan tak perlu sampai mengernyitkan dahi, hingga berkerut.
Pertama, tentu para pejabat di DKI Jakarta yang buruk kinerjanya, tentu saja bukan pejabat yang bersih, yang bekerja memang sudah sesuai aturan dan tidak korup. Bagi pejabat yang bersih, tak akan pernah takut pada Ahok. Namun bagi pejabat yang sudah biasa korup dan suka memanipulasi anggaran, akan ketar ketir lagi jika Ahok menjadi Gubernur lagi alias menang pada Pilkada 2017. Mengapa pejabat buruk di DKI Jakarta ketakutan kalau Ahok menang lagi? Alasannya singkat, mereka takut dipecat! Kalau sekarang belum dipecat, karena bisa saja belum ketahuan Ahok, tapi bila ketahuan, Ahok tanpa ba, bi, bu , akan �disikat� langsung pejabat yang korup tersebut, kerenkan.
Kedua, mereka yang terbiasa suka kongkolingkong dengan pejabat DKI Jakarta untuk mendapatkan proyek, tentu saja untuk mendapatkan proyek tersebut tak gratis, ada �amplop� yang perlu diberikan. Kalau hanya amplopnya saja sih tak masalah, tapi ini isinya bung, ya isinya pun tak muat kalau dimasukan dalam amplop, karena begitu banyaknya. Makanya istilah mendapat amplop, bukan arti harpiah, sebesar amplop, kalau sebesar amplop surat, ya itu sih kecil! Tapi ini bisa berkardus-kardus atau berkoper-koper, mengapa uang tunai? Karean akalu pakai Bank, ada buti tranferan, wah ini akan mudah terlacak oleh KPK.
Nah pejabat di DKI yang suka kongkolingkong ini akan bertambah gemetaran, jika Ahok terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta, karena hal tersebut akan membuat Ahok lebih keras lagi, selain memang untuk menuju Jakarta yang baru, yang lebih baik lagi, ada target lain, yaitu jenjang yang lebih tinggi lagi, Presiden, paling tidak menjadi Capres dulu. Kapan itu, tentu tak jauh-jauh dari Pilkada 2017, yaitu Pilpres 2019, jikapun belum gool di tahun 2019, masih ada waktu bagi Ahok di tahun 2024, karena dalam Usia Ahok masih jauh dari 70 tahunan. Loh yang tua-tua saja masih pada mau maju di pilpres 2019, apa lagi bagi yang �muda-muda� atau lebih muda, tentu lebih wajar lagi. Maka jika Ahok punya target di Pilpres 2019 atau 2024 ya normal saja.
Ketiga, tempat-tempat hiburan ataupun tempat yang illegal lainnya, baik itu yang sudah permanent atau yang masih setengah permanen, apa lagi yang menempati tanah-tanah milik Negara di bantaran sungai atau rel kereta api, atau di manapun adanya, dan itu illegal di DKI Jakarta, maka siap-siap akan digusur oleh Ahok, dan dalam hal yang satu ini, Ahok benar-benar tak bisa diajak kompromi, walaupun hal tersebut rakyat miskin, bagi Ahok yang menempati tanah Negara yang illegal akan �disikat� habis. Hebatnya Ahok sudah mempersiapkan rumah susunnya, sebagai pengganti yang digusur, dan itu gratis. Luar biasa, jadi Ahok bukan hanya main gusur, tapi sudah memberikan solusinya.
Namun hal ini, tak mengurangi kebencian pada Ahok, mengapa? Karena kalau bukan Ahok yang menjadi Gubernur, belum tentu mereka digusur dan dipindahkan. Bagi mereka yang sudah biasa menempati ruang illegal dan sudah bertahun-tahun, kebanyakan mereka tak suka pada Ahok, makanya kalau Ahok menang lagi merekapun ketakutan, takut digusur Ahok.
Keempat, lawan politiknya atau bekas teman politiknya, yang merasa �dikhianati� oleh Ahok di partai Gerindera. Nah pihak yang satu inipun berusaha �menjegal� Ahok dengan memunculkan lawan yang sebanding dengan Ahok, dan lupa, kalau Ahok dikeroyok, Ahok akan menang telak, kecuali kalau lawan politik Ahok bersatu padu dan bergabung mencalonkan satu orang kandidat melawan Ahok, yang kekuatan elektabilits dan kepopulerannya tak jauh beda dengan Ahok, nah kemungkinan menang antara Ahok dengan lawannya akan fifty-fifty.
Bagi lawan politik Ahok, jelas Ahok adalah tantangan yang berat, hal ini tentu membuat lawan Ahok �putar otak� agar bisa mengalahkan Ahok. Jadi lawan politik Ahok, yang bisa jadi awalnya adalah teman Ahok juga, akan berusaha �mati-matian� untuk mengalahkan Ahok. Apa lagi Ahok adalam pilkada 2017 mendatang dari jalur independent. Klop sudah pertarungan berat ini.
Kelima, orang-orang atau lembaga yang besebrangan dengan Ahok, Ahok mau bagus atau tidak kinerganya itu tak penting, yang penting tahun 2017 mendatang, Ahok harus �dilumpuhkan�, Ahok harus dikalahkan, karena kalau Ahok menang lagi, Ahok akan semakin kuat kedudukannya, dan tentu saja keberanianpun akan bertambah, karena didukung rakyat Jakarta, maka orang atau lembaga yang bersebrangan dengan Ahok mau tak mau, harus berjuang keras mengalahkan Ahok.
Itulah 5 kelompok yang lagi uring-uringan jika Ahok menang lagi dalam Pilkada 2017 mendatang. Silahkan anda menambah sendiri, kelompok atau orang yang akan �panas dingin atau meriang� kalau Ahok menang lagi. Bagi saya, Ahok menang atau kalah, ya biasa saja, tak berpengaruh apa-apa. Sikap netral ini harus dimunculkan, agar tak salah penafsiran.
Mengapa harus demikian? Kalau tidak, bisa bahaya dalam demokrasi kita. Media apapun, termasuk media social, seharusnya netral, agar tak jadi keberpihakan dan seimbang dalam pemberitaan. Jangan sampai terjadi, kalau menulis, membuat berita atau mengkritik Ahok dianggap membenci, atau ketika menulis tentang bagusnya kenirja Ahok, lantas dianggap mendukung, hal tersebut tak boleh terjadi.(salafynews.com)
Monday, August 29, 2016
Sunday, August 28, 2016
AHOK MENCINTAI ANAK-ANAK*
AHOK MENCINTAI ANAK-ANAK*
Anak adalah masa depan kita. Masa depan Indonesia. Lihatlah program pembangunan yang terus dilakukan di Jakarta khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya. Selalu mengedepankan kebutuhan utama bagi anak penerus generasi kita.
Presiden JOKOWI dan Gubernur Jakarta AHOK sangat seia sekata dalam memberikan program yang mengutamakan kemajuan kesejahteraan bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
Dimulai dengan Kartu Indonesia Pintar untuk memberikan pendidikan yang layak, Kartu Indonesia Sehat untuk menjaga kesehatan, listrik yang cukup untuk menerangi pada saat belajar dll.
AHOK di Jakarta mempelopori membangun banyak RPTRA Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, bahkan direncanakan akan ada di setiap kecamatan.
Proyek Relokasi penghuni pinggiran kali dan tempat yang tidak layak huni lainnya ke rumah susun yang representatip, merupakan salah satu usaha AHOK mensejahterakan anak-anak.
Jika keluarga miskin dapat ditingkatkan taraf hidupnya, bersamaan dengan itu pula kesejahteraan anak-anak yang ada di keluarga tersebut akan meningkat.
Bagaimana tidak lebih baik taraf hidupnya, jika membayar sewa yang murah, gratis biaya dokter, gratis naik busway, diberikan grobak dan tempat berjualan, dipinjamkan modal kredit, dibuatkan perpustakaan dll.
Semakin jelaslah keberpihakan pemerintah pada keburuhan pangan, sandang, papan diikuti oleh kesehatan dan pendidikan yang baik sudah di jalur yang tepat dan benar untuk memajukan kesejahteraan dan keadilan sosial di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia di kemudian hari.
Jangan lupa BERANTAS KORUPSI dan TEGAKKAN HUKUM !
Thursday, August 11, 2016
Jika Kamu Teman Ahok Bagikanlah Berita Ini dan Dukung Ahok!
Jika Kamu Teman Ahok Bagikanlah Berita Ini dan Dukung Ahok!
Temanahok.info � Jika kamu teman Ahok bagikanlah berita ini dan dukung Ahok! Teman Ahok relawan yang sudah mengumpulkan KTP untuk mengusung Ahok menjadi Cagub dalam pilkada DKI 2017 melalui jalur independen sudah berhasil mencapai target minimum yang disyaratkan oleh KPU. Statement Ahok juga sdah jelas, apresiasi terhadap perjuangan tidak kenal lelah Teman Ahok, Ahok dipastikan akan maju melalui jalur independen sebelum pihak KPU ikut mempersulit langkah Ahok.
Buat Teman Ahok. Buatlah jaringan relawan hingga tingkat RT, jalin terus kerjasama yang erat dengan aparat. Lawan Ahok juga tidak akan main-main. Mereka tidak segan-segan dalam menghalalkan segala cara untuk menang. Bukan tidak mungkin Lawan Ahok akan menggunakan jasa preman bayaran yang akan melakukan tindakan intimidasi dan represif. Ahok yang sudah memutuskan akan maju melalui jalur parpol karena hambatan dari KPU untuk calon independen pun disambut hangat oleh Teman Ahok, mereka hanya ingin Ahok menjabat kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Yang pasti akan bergabung bersama Lawan Ahok adalah mereka para penumpang-penumpang gelap, antara lain: preman pemilik lapak PKL liar, preman-preman yang menguasai tanah negara yang disewa-sewakan, penghuni bantaran sungai yang kecewa digusur, pengusaha-pengusaha hitam pemilik tempat hiburan yang mana terdapat peredaran narkoba, pengusaha-pengusaha yang tempat usahanya dirobohkan karena menyalahi aturan IMB maupun Perda RTRW, oknum pejabat pemprov DKI yang distafkan, oknum pejabat yang merasa rejeki haramnya menjadi hilang, oknum-oknum anggota DPRD yang sakit hati nggak bisa bermain alokasi anggaran, penganut-penganut faham yang tidak bisa menerima perbedaan.
Contohnya saja 7 partai besar yang sudah membentuk koalisi untuk menjatuhkan Ahok sudah diliput oleh media. Dalam liputan tersebut terdengar seruan �Tumbangkan Ahok!� yang terus menerus terdengar dari mulainya pertemuan tersebut hingga akhir pertemuan. Isi dari pertemuan mereka pun tidak lain adalah untuk mengalahkan Ahok pada Pilkada DKI mendatang. Para masyarakat serta netizen tidak terkejut lagi akan aksi dari �barisan sakit hati� yang mereka berikan kepada mereka. Hanya untuk mengalahkan seorang Ahok, 7 partai tersebut malah bersatu untuk melaksanakannya. Seharusnya mereka mengusng calon yang memiliki program kerja yang lebih baik dari Ahok.
http://temanahok.info/2016/08/10/jika-kamu-teman-ahok-bagikanlah-berita-ini-dan-dukung-ahok/
Ini Kata Ruhut, Soal 7 Partai Koalisi Gebukin Ahok Di Pilgub DKI
Ini Kata Ruhut, Soal 7 Partai Koalisi Gebukin Ahok Di Pilgub DKI
Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul? menilai koalisi gemuk partai politik yang disebut-sebut akan dibentuk sejumlah partai untuk melawan Ahok di Pilkada DKI Jakarta bukanlah ancaman serius bagi bakal calon gubernur petahana Ahok.
�Biasa saja, tidak masalah. Masyarakat tahu kok mana yang harus dipilih, yaitu Ahok,� kata Ruhut yang telah mendeklarasikan diri sebagai relawan Ahok kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Sejauh ini dari 10 parpol?, Ahok mendapat dukungan dari tiga parpol, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Sisanya, dikabarkan tengah menjalin komunikasi dan merencanakan koalisi gemuk untuk melawan Ahok yang bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama.
�Sudahlah, Ahok pasti menang. Meskipun koalisi gemuk, Ahok menang karena kemenangan itu pilihan Tuhan, bukan pilihan banyaknya parpol. Kau ingat pilkada sebelumnya, Jokowi-Ahok hanya didukung dua parpol, dan Fauzi Bowo didukung koalisi gemuk, Jokowi-Ahok yang menang,� ujar Ruhut.
Juru bicara Partai Demokrat ini menambahkan, partainya hingga kini belum memutuskan akan mendukung siapa di Pilkada DKI Jakarta 2017.
�Belum ya kalau dari Demokrat, nanti kalau DPP itu namanya Susilo Bambang Yudhoyono yang mengumumkan. Kalau ada di luar itu mengatakan apa pun, itu hanya pendapat pribadi,� ujar Ruhut.(liputan6.com)
Wednesday, August 10, 2016
Ruhut Yakin Ada Pembunuhan Karakter terhadap Ahok

Ruhut Yakin Ada Pembunuhan Karakter terhadap Ahok
Seperti Yang Dilansir Kompas
JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai, saat ini ada upaya pembunuhan karakter terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Upaya tersebut terlihat jelas dari langkah sejumlah pihak yang terus mempermasalahkan penggusuran Kalijodo hingga pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
"Kita lihat ada character assassination terhadap Ahok," kata Ruhut saat dihubungi, Jumat (25/3/2016).
Namun, sebagai orang yang mengaku bagian dari tim sukses Ahok, Ruhut tidak khawatir dengan upaya pembunuhan karakter ini.
Upaya tersebut terlihat jelas dari langkah sejumlah pihak yang terus mempermasalahkan penggusuran Kalijodo hingga pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
"Kita lihat ada character assassination terhadap Ahok," kata Ruhut saat dihubungi, Jumat (25/3/2016).
Namun, sebagai orang yang mengaku bagian dari tim sukses Ahok, Ruhut tidak khawatir dengan upaya pembunuhan karakter ini.
Justru dengan segala upaya yang dilakukan berbagai pihak itu, dia menilai bahwa Ahok justru diuntungkan, dan elektabilitasnya akan semakin melambung.
"Kita manusia, kalau melihat orang dizalimi, pasti simpatik," ujarnya.
Terlebih lagi, lanjut Ruhut, serangan terkait penggusuran Kalijodo dan Rumah Sakit Sumber Waras itu dinilai tidak terbukti.
Dalam penggusuran Kalijodo, anggota Komisi III DPR ini meyakini, Ahok tak melanggar hak asasi manusia ataupun hukum. Polisi dan TNI malah ikut membantu penggusuran itu.
Adapun dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras, Ruhut juga meyakini bahwa Ahok tidak bersalah.
Sebab, KPK hingga saat ini menyatakan, belum ada alat bukti yang menunjukkan adanya tindak pidana korupsi dalam pembelian tersebut.
"Kok yang lain lebih pintar dari KPK. Ini semua ada kebencian saja kepada Ahok," ucapnya.
"Kita manusia, kalau melihat orang dizalimi, pasti simpatik," ujarnya.
Terlebih lagi, lanjut Ruhut, serangan terkait penggusuran Kalijodo dan Rumah Sakit Sumber Waras itu dinilai tidak terbukti.
Dalam penggusuran Kalijodo, anggota Komisi III DPR ini meyakini, Ahok tak melanggar hak asasi manusia ataupun hukum. Polisi dan TNI malah ikut membantu penggusuran itu.
Adapun dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras, Ruhut juga meyakini bahwa Ahok tidak bersalah.
Sebab, KPK hingga saat ini menyatakan, belum ada alat bukti yang menunjukkan adanya tindak pidana korupsi dalam pembelian tersebut.
"Kok yang lain lebih pintar dari KPK. Ini semua ada kebencian saja kepada Ahok," ucapnya.
Sudah Bertemu Ahok, Ruhut Isyaratkan Demokrat Akan Beri Dukungan
Seperti Yang Dilansir Kompas
JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengisyaratkan bahwa partainya akan memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dia bersama Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan dan Ketua DPP Demokrat Pramono Edhie Wibowo sudah bertemu dengan Ahok beberapa waktu lalu untuk membicarakan Pilkada DKI 2017.
Pertemuan tersebut pun mendapat restu dan dukungan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bapak (SBY) welcome. Kalau nanti ada calon lain yang mau ketemu, sebenarnya akan dilayani juga. Namun, selain Ahok, apa ada yang sudah memenuhi persyaratan maju?" kata Ruhut saat dihubungi, Jumat (25/3/2016).
Ruhut mengatakan, saat ini Ahok sudah berhasil mengumpulkan minimum jumlah data KTP untuk maju dengan jalur independen. Ahok juga dibantu oleh Nasdem dan Hanura.
Sementara itu, calon-calon lain, seperti Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Adhyaksa Dault, hingga Ahmad Dhani masih mencari dukungan parpol.
Belum ada satu parpol pun yang menyatakan dukungannya kepada salah satu calon penantang Ahok.
Demokrat, kata dia, tentunya akan memilih calon yang memenuhi syarat dan berpeluang untuk menang.
"Ahok sudah tidak terbendung," kata Ruhut yang sejak awal menyatakan diri sebagai tim sukses Ahok ini.
Dia bersama Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan dan Ketua DPP Demokrat Pramono Edhie Wibowo sudah bertemu dengan Ahok beberapa waktu lalu untuk membicarakan Pilkada DKI 2017.
Pertemuan tersebut pun mendapat restu dan dukungan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bapak (SBY) welcome. Kalau nanti ada calon lain yang mau ketemu, sebenarnya akan dilayani juga. Namun, selain Ahok, apa ada yang sudah memenuhi persyaratan maju?" kata Ruhut saat dihubungi, Jumat (25/3/2016).
Ruhut mengatakan, saat ini Ahok sudah berhasil mengumpulkan minimum jumlah data KTP untuk maju dengan jalur independen. Ahok juga dibantu oleh Nasdem dan Hanura.
Sementara itu, calon-calon lain, seperti Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Adhyaksa Dault, hingga Ahmad Dhani masih mencari dukungan parpol.
Belum ada satu parpol pun yang menyatakan dukungannya kepada salah satu calon penantang Ahok.
Demokrat, kata dia, tentunya akan memilih calon yang memenuhi syarat dan berpeluang untuk menang.
"Ahok sudah tidak terbendung," kata Ruhut yang sejak awal menyatakan diri sebagai tim sukses Ahok ini.
Sumber Artikel TEMAN AHOK se INDONESIA On Facebook
http://www.batasibuk.website/2016/03/ini-komentar-ruhut-sitompul-soal.html
Rakyat Jakarta hanya ingin dipimpin oleh orang yg sudah pengalaman

Rakyat Jakarta hanya ingin dipimpin
oleh orang yg sudah pengalaman
Tuesday, August 9, 2016
Demi Bikin Jakarta Sejahtera, Begini Pengorbanan seorang Ahok yang tak diketahui Banyak Orang
Demi Bikin Jakarta Sejahtera, Begini Pengorbanan seorang Ahok yang tak diketahui Banyak Orang
Semua usaha telah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok guna memperbaiki wajah Ibukota. Baik dari segi infrastruktur di Jakarta, transportasi, pariwisata, pengelolaan sampah dan taman, dan lain sebagainya.
Ahok tidak seenaknya memakai duitAPBN guna memperindah wajah Jakarta. Malahan, Ahok merangkul atau meminta kepada para pihak swasta agar merealisasikan program-programnya.
Kabar terbaru yang terdengar, Ahok merencanakan di akhir tahun ini Pemprov DKI dapat mengumpulkan 40 unit bus tingkat dari sejumlah perusahaan swasta di Jakarta. Tetapi, dirinya tak ingin menerima bus tingkat dengan merk abal-abal. Bus yang diberikan harus bermerk internasional.
�Kalau enggak (merek) Jerman, Eropa-lah� ujar Ahok.
Pemprov DKI Jakarta sudah menerima pemberian bus tingkat dari Bank CIMB Niaga. Bus berwarna merah ini niatnya akan dipergunakan untuk bus pariwisata keliling Jakarta tanpa dikenakan biaya alias gratis. Ahok mau menjadikan pariwisata di Jakarta seperti London, Inggris.
�Banyak bus gratis supaya orang datang ke Jakarta bisa menikmati kayak dulu ada bus tingkat. Harapannya enggak mau kalah sama London,� ungkap Ahok.
�Saya harap partisipasi swasta, kan masing-masing merasa miliki kota Jakarta, jadi uang kami fokuskan untuk subsidi pendidikan, transport kesehatan lebih baik,� inginnya.
Tak cuma itu, Ahok juga menginginkan perusahaan swasta dalam pembangunan kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, yang nantinya akan mempunyai ruang untuk berkreasi. Anggaran pembangunan diduga mampu menghabiskan Rp 60 miliar ini dapat memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) dari PT Sinar Mas Land.
Ahok menilai, dalam pertemuan pembahasan rencana desain Kalijodo, ada saran untuk membuat tempat bermain skateboard. Sehingga dapat menampung salah satu hobi anak muda.
�Desainnya sudah fix dari dulu sudah ada. Cuma kita mau mengantisipasi keinginan anak-anak muda. Nanti dia ada skateboardnya sama untuk sepedanya,� ujar Ahok.
Ahok berharap, dengan tersedianya fasilitas ini dapat dipergunakan sebagai salah satu kawasan untuk mengadakan kompetisi skateboard internasional. Terlebih, kawasan Kali Krendang juga rencananya akan dijernihkan supaya masyarakat bisa memanfaatkannya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menuturkan, pembangunan fasilitas ini tidak akan memakai APBD DKI Jakarta 2016. Sebab sepenuhnya akan memanfaatkan CSR dari PT Sinar Mas Land.
�Pembiayaannya semua CSR. Saya juga kasih dia tempel merek saja. Jadi ini yang dapat Sinarmas Land. Saya enggak tahu ya berapa anggarannya, mungkin bisa Rp 50 miliar atau Rp 60 miliar, yang di Kota Tua malahan Rp 200-an miliar,� tutur Ahok.
Dalam pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Ahok juga menagih kepada perusahaan swasta. Ahok menuntut perusahaan swasta memberikan sedikit uangnya melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
�CSR kenapa, saya minta pola yang paling murah gimana. Makanya saya datangin semua, saya ingin lihat ini, fasilitasnya seperti apa,� ungkap Ahok.
Ia juga menambahkan, proyek ini tidak melarang jika perusahaan rokok ingin ikut menyumbang dana CSR mereka. Dengan catatan tidak memasang iklan pada taman yang dibangun.
�Boleh saja asal kamu enggak boleh pasang iklan rokok. Enggak larang saya,� ungkap Ahok.
Ahok merasa senang bantuan dana CSR karena bisa menghemat anggaran DKI Jakarta 2016 untuk proyek RPTRA. Kedua RPTRA ini dibangun atas dukungan dana dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan pengembang di Jakarta. Sedangkan untuk pembangunan RPTRA Bintaro, dibangun oleh PT Ciputra Group, dan untuk RPTRA Karet Tengsin dibangun oleh PT Intiland.
Untuk menanggulangi banjir, Ahok meminta kewajiban para pengembang pulau reklamasi untuk membantu proses pembebasan lahannya. Ia mengatakan, hal ini diperkuat oleh salah satu Keputusan Presiden (Keppres). Yang bertuliskan bahwa pengembang pulau reklamasi juga mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan persoalan di daratan, khususnya banjir dan rob.
�Kita harap mereka bisa kontribusi waduk, kontribusi tanah, rusun dan isinya,� tandas Ahok.
Ahok membuat perjanjian dengan beberapa pengembang 17 pulau reklamasi agar melunasi kewajiban kontribusi. Ada beberapa engembang yang mulai memberikan kontribusinya adalah PT Agung Podomoro Land, PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo. Dana kontribusi tersebut akan digunakan untuk membangun, seperti rumah susun sederhana sewa serta jalur inspeksi.
Saat itu, Ahok menuturkan kalau dana kontribusi memang sudah bisa diberikan ke DKI sebab ada perjanjian kerja sama. Ia mengatakan, dana ini untuk menjamin kelangsungan perekonomian di Jakarta, teringat perbincangan peraturan daerah (Perda) terkait reklamasi di teluk Jakarta yang tak tahu kapan selesainya akan berpotensi pada berakhirnya masa izin pelaksanaan dan prinsip pembangunan reklamasi.
�Ada payung hukumnya. Apa? Perjanjian kerjasama. Jadi sekarang gini, kita dalam UU nomor 30 2014, dalam administrasi pemerintahan, kita ini punya hak diskresi ketika pulau izinnya habis perlu disambung, Anda kalau enggak mau sambung berapa puluh ribu orang enggak kerja,� tegas Ahok.
Penulis: Ariestia Fiky
http://www.okterus.com/5423-demi-bikin-jakarta-sejahtera-begini-pengorbanan-seorang-ahok-yang-tak-diketahui-banyak-orang
Ruhut: Meski Dikeroyok Koalisi Gemuk, Ahok Pasti Menang
Ruhut: Meski Dikeroyok Koalisi Gemuk, Ahok Pasti Menang
Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul? menilai koalisi gemuk partai politik yang disebut-sebut akan dibentuk sejumlah partai untuk melawan Ahok di Pilkada DKI Jakarta bukanlah ancaman serius bagi bakal calon gubernur petahana Ahok.
"Biasa saja, tidak masalah. Masyarakat tahu kok mana yang harus dipilih, yaitu Ahok," kata Ruhut yang telah mendeklarasikan diri sebagai relawan Ahok kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Sejauh ini dari 10 parpol?, Ahok mendapat dukungan dari tiga parpol, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar. Sisanya, dikabarkan tengah menjalin komunikasi dan merencanakan koalisi gemuk untuk melawan Ahok yang bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama.
"Sudahlah, Ahok pasti menang. Meskipun koalisi gemuk, Ahok menang karena kemenangan itu pilihan Tuhan, bukan pilihan banyaknya parpol. Kau ingat pilkada sebelumnya, Jokowi-Ahok hanya didukung dua parpol, dan Fauzi Bowo didukung koalisi gemuk, Jokowi-Ahok yang menang," ujar Ruhut.
Juru bicara Partai Demokrat ini menambahkan, partainya hingga kini belum memutuskan akan mendukung siapa di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Belum ya kalau dari Demokrat, nanti kalau DPP itu namanya Susilo Bambang Yudhoyono yang mengumumkan. Kalau ada di luar itu mengatakan apa pun, itu hanya pendapat pribadi," ujar Ruhut.
"Biasa saja, tidak masalah. Masyarakat tahu kok mana yang harus dipilih, yaitu Ahok," kata Ruhut yang telah mendeklarasikan diri sebagai relawan Ahok kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Sejauh ini dari 10 parpol?, Ahok mendapat dukungan dari tiga parpol, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar. Sisanya, dikabarkan tengah menjalin komunikasi dan merencanakan koalisi gemuk untuk melawan Ahok yang bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama.
"Sudahlah, Ahok pasti menang. Meskipun koalisi gemuk, Ahok menang karena kemenangan itu pilihan Tuhan, bukan pilihan banyaknya parpol. Kau ingat pilkada sebelumnya, Jokowi-Ahok hanya didukung dua parpol, dan Fauzi Bowo didukung koalisi gemuk, Jokowi-Ahok yang menang," ujar Ruhut.
Juru bicara Partai Demokrat ini menambahkan, partainya hingga kini belum memutuskan akan mendukung siapa di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Belum ya kalau dari Demokrat, nanti kalau DPP itu namanya Susilo Bambang Yudhoyono yang mengumumkan. Kalau ada di luar itu mengatakan apa pun, itu hanya pendapat pribadi," ujar Ruhut.
http://pilkada.liputan6.com/read/2571820/ruhut-meski-dikeroyok-koalisi-gemuk-ahok-pasti-menang
Pengakuan Blak-blakkan Ahok, Kenapa Ia Harus Tetap Jabat Gubernur

Pengakuan Blak-blakkan Ahok, Kenapa Ia Harus Tetap Jabat Gubernur
Sudah hampir 1,5 tahun ini Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Ahok, sudah banyak kemajuan yang dicapainya selama memimpin Jakarta. Salah satu yang dicontohkannya adalah dalam penanganan banjir.
Menurut Ahok, kesuksesan yang dibangun selama 1,5 tahun itulah yang dikhawatirkannya akan lenyap apabila pada akhir tahun 2016, terjadi banjir di Jakarta.
Akhir 2016 merupakan pelaksanaan masa kampanye untuk Pemilihan Kepala Daerah 2017.
Ahok khawatir, jika calon petahana harus cuti selama kampanye, maka situasi tersebut bisa saja dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk menyudutkan dirinya.
Itu salah satu alasan Ahok kenapa ia harus tetap jabat gubernur saat Pilgub DKI Jakarta 2017 nanti.
Cara yang paling gampang adalah dengan menyabotase agar terjadi banjir di Jakarta.
"Jakarta sekarang tanggul baru diberesin. Tapi kita enggak tahu otaknya orang kayak apa. Kalau ada yang otaknya sakit hati, dia bisa lakukan apa saja kan."
"Sekarang kamu kira semua PNS suka sama saya? Belum tentu dong. Apalagi gue pecat-pecatin orang," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (5/8/2016).
Ahok kemudian mencontohkan sempat jebolnya tanggul di Jalan Latuharhari, hingga penemuan kulit kabel hingga perahu kano di gorong-gorong.
Ia menganggap ada unsur kesengajaan di balik semua kejadian itu.
"Diawasi saja orang berani menyumbat. Kamu kira itu kebetulan ada kano, ada kabel, ada macam-macam di got. Apalagi ini Oktober, November, Desember, Januari masa hujan paling lebat ini, La Nina," ujar Ahok.
Menurut Ahok, kekhawatiran itulah yang disebutnya menjadi penyebab adanya upaya agar ia tidak perlu cuti kampanye. Jika diizinkan, Ahok menyatakan dirinya lebih memilih untuk tidak kampanye.
"Kalau ditinggal, percuma gue kerja 1,5 tahun ini kalau tiba-tiba masuk orang, anggaran serapannya kacau, anggaran ke depannya enggak benar, terus banjir lagi gara-gara semua got tersumbat, kira-kira orang akan bilang saya gagal enggak?" ujar Ahok.
"Kalau banjir di mana-mana, Orang Jakarta ingat enggak kalau awal tahun ini enggak ada banjir. Orang cuma ingat Jakarta lagi banjir. "
"Wah langsung rusak saya. Berarti saya enggak akan jadi gubernur lagi dong," tambah Ahok.
Saturday, June 25, 2016
Teman Ahok Ikut Senang Menyambut Surat Dukungan Dari Golkar
Teman Ahok Ikut Senang Menyambut Surat Dukungan Dari Golkar
Teman Ahok ikut senang menyambut surat dukungan dari Golkar setelah NasDem dan Hanura menyerahkan surat mereka beberapa hari yang lalu.
Partai Golkar sudah resmi menyerahkan surat dukungannya untuk cagub DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama yang sering disapa dengan panggilan akrab Ahok. Teman Ahok pun ikut memberi apresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh Golkar itu.
�Kita juga senang sekali, karena menyangkut dengan pernyataan sikap pada hari Minggu. Kita juga mengharapkan parpol tidak hanya mendukung secara di media saja tetapi juga secara konkrit memberikan surat rekomendasi,� jelas Jubir Teman Ahok Amalia Ayuningtyas.
Hal tersebut pun disampaikannya dalam acara buka bersama kelompok relawan dan pemuda partai pendukung Ahok di Setiabudi Building, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2016. Dukungan resmi Golkar pun menurut Amalia telah berhasil menggenapi dukungan dari dua partai sebelumnya.
�Jadi kita juga bisa mengapresiasi sekali dengan adanya dukungan dari Golkar ini karena turut melengkapi dua dukungan sebelumnya. Kan kita juga sudah ada Nasdem, ada Hanura. Kemudian juga ada Golkar. Artinya Pak Ahok sekarang punya 2 kendaraan dan itu menurut kita sangat bagus,� jelasnya.
Meski begitu, Teman Ahok juga akan melakukan komunikasi lebih dalam lagi dengan tiga partai pendukung Ahok ini. Sebab surat dukungan juga masih belum bisa dipakai untuk jadi sokongan yang pasti dalam mendaftarkan Ahok ke KPUD.
�Yang jelas kami ini apresiasi sekali karena hal ini ditindaklanjuti dengan cepat, buat kami sangat keren banget. Cuma surat dukungan ini kan baru satu calon pak Ahok saja kan, belum bisa dipakai untuk mendaftarkan Ahok ke KPUD,� jelas Amalia.
Sebelumnya Ahok sudah menerima surat dukungan dari Partai Golkar di Kantor DPD Golkar DKI, Cikini, Jakarta Pusat pada hari Jumat semalam. Dalam acara penyerahan surat dukungan itu juga turut hadir Ketum Golkar Setya Novanto, Ketua DPD Golkar DKI Fayakhun Andriadi, dan sejumlah elite Golkar lainnya.
�Saya hanya meminta satu hal, tolong Pak Ahok benahi Kota Jakarta,� jelas Fayakhun kepada Ahok ketika menyerahkan map yang berisi surat dukungan.
http://temanahok.info/2016/06/25/teman-ahok-ikut-senang/
KPK telah memeriksa keuangan Ahok dari tahun 1999 hingga sekarang dan terbukti bersih.

Victor Laiskodat mengatakan Partai NasDem mendukung Ahok karena kejujurannya. KPK telah memeriksa keuangan Ahok dari tahun 1999 hingga sekarang dan terbukti bersih. Victor bahkan menyebut Ahok merupakan Gubernur DKI paling miskin, karena mencari uang untuk kepentingan negara, Jum'at (24/6/2016).
(ARV)
http://transparanjujur.blogspot.co.id/2016/06/victor-laiskodat-ahok-gubernur-dki.html
Ahok Jadi Bakal Cagub yang Paling Sering Dibicarakan di Medsos
Ahok Jadi Bakal Cagub yang Paling Sering Dibicarakan di Medsos
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai menjadi bakal calon gubernur yang paling sering dibicarakan di media sosial. Dibandingkan dengan kandidat ain, pembicaraan mengenai Ahok disebut mencapai 76 persen.
Data tersebut disampaikan Datalyst Indonesia berdasarkan kajian teknologi "Big Data" untuk menjaring pendapat netizen terkait populatitas dan reputasi bakal calon dan isu-isu strategis seputar Pilkada DKI 2017.
Dari data itu, Ahok menjadi tokoh yang paling populer. Sementara posisi kedua ditempati Yusril Ihza Mahendra dengan 10 persen, selanjutnya berturut-turut Ahmad Dhani dengan 5 persen,Sandiaga Uno dan Abraham Lunggana di posisi empat dan lima dengan 4 persen, dan posisi terakhir ditempati Adhyaksa Daultdengan popularitas 1 persen.
"Ahok menjadi tokoh yang paling populer. Terdapat sekitar 2,6 juta tweet yang membicarakan Ahok dalam waktu tiga bulan," kata peneliti Datalyst, Amanah Ramadiah di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2016).
Menurut Amanah, ada tujuh topik utama yang dibahas oleh netizen tentang Ahok. Ketujuhnya yakni niatan Ahok untuk maju sebagai calon independen, dukungan parpol terhadap Ahok,reklamasi di Pantai Utara Jakarta, banjir, penggusuran, pembelian RS Sumber Waras, dan penertiban kawasan Kalijodo.
Amanah menyatakan pembicaraan mengenai Ahok banyak yang bernada positif. Ia menyebut terdapat lebih dari 600.000 tweetpositif mengenai Ahok. Di posisi kedua adalah Yusril dengan jumlah tweet 90 ribu.
"Sementara itu, tweet mengenai bakal calon lainnya kebanyakan bersifat netral, tidak positif dan tidak negatif," papar dia.
Data yang digunakan Datalyst diambil dari twitter dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, tepatnya dari 22 Februari hingga 30 Mei 2016. Selama tiga bulan, terdapat lebih dri 3.5 juta percakapan seputar Pilkada DKI di media sosial dengan jumlah percakapan setiap hari sekitar 50.000
Data tersebut disampaikan Datalyst Indonesia berdasarkan kajian teknologi "Big Data" untuk menjaring pendapat netizen terkait populatitas dan reputasi bakal calon dan isu-isu strategis seputar Pilkada DKI 2017.
Dari data itu, Ahok menjadi tokoh yang paling populer. Sementara posisi kedua ditempati Yusril Ihza Mahendra dengan 10 persen, selanjutnya berturut-turut Ahmad Dhani dengan 5 persen,Sandiaga Uno dan Abraham Lunggana di posisi empat dan lima dengan 4 persen, dan posisi terakhir ditempati Adhyaksa Daultdengan popularitas 1 persen.
"Ahok menjadi tokoh yang paling populer. Terdapat sekitar 2,6 juta tweet yang membicarakan Ahok dalam waktu tiga bulan," kata peneliti Datalyst, Amanah Ramadiah di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2016).
Menurut Amanah, ada tujuh topik utama yang dibahas oleh netizen tentang Ahok. Ketujuhnya yakni niatan Ahok untuk maju sebagai calon independen, dukungan parpol terhadap Ahok,reklamasi di Pantai Utara Jakarta, banjir, penggusuran, pembelian RS Sumber Waras, dan penertiban kawasan Kalijodo.
Amanah menyatakan pembicaraan mengenai Ahok banyak yang bernada positif. Ia menyebut terdapat lebih dari 600.000 tweetpositif mengenai Ahok. Di posisi kedua adalah Yusril dengan jumlah tweet 90 ribu.
"Sementara itu, tweet mengenai bakal calon lainnya kebanyakan bersifat netral, tidak positif dan tidak negatif," papar dia.
Data yang digunakan Datalyst diambil dari twitter dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, tepatnya dari 22 Februari hingga 30 Mei 2016. Selama tiga bulan, terdapat lebih dri 3.5 juta percakapan seputar Pilkada DKI di media sosial dengan jumlah percakapan setiap hari sekitar 50.000
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/24/19025421/ahok.jadi.bakal.cagub.yang.paling.sering.dibicarakan.di.medsos
Friday, June 24, 2016
Victor Laiskodat : Ahok Gubernur DKI Paling Miskin
Victor Laiskodat mengatakan Partai NasDem mendukung Ahok karena kejujurannya. KPK telah memeriksa keuangan Ahok dari tahun 1999 hingga sekarang dan terbukti bersih. Victor bahkan menyebut Ahok merupakan Gubernur DKI paling miskin, karena mencari uang untuk kepentingan negara, Jum'at (24/6/2016).
(ARV)
Tirta Nata
Pak Ahok memahami dan melaksanakan perintah Tuhan dalam Kitab suc,"Cukupkanlah hidupmu dengan gaji/penghasilanmu".
Selebihnya serahkan kembali kepada Tuhan dengan membagikannya kapada sesama manusia (umat Allah) terutama yang sangat memerlukannya.
Selebihnya serahkan kembali kepada Tuhan dengan membagikannya kapada sesama manusia (umat Allah) terutama yang sangat memerlukannya.
http://m.metrotvnews.com/video/primetime-news/Obz90jxN-victor-laiskodat-ahok-gubernur-dki-paling-miskin